Senin, 19 Mei 2008

batuk, gejala dan pengobatan batuk

1.Batuk adalah gerakan refleks (reaksi otomatis dari tubuh) dalam melindungi paru-paru. Bila ada benda asing selain udara yang masuk atau suatu rangsangan saluran pernafasan, otomatis menyebabkan batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan atau asing yang menyebabkan batuk. Umumnya batuk disertai dengan adanya infeksi pernafasan bagian atas, seperti flu, pilek. Dimana cairan hidung dan dahak merangsang saluran pernafasan.Gejala :* Batuk yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak.* Tenggorokan sakit dan gatal.* Sakit otot perut, bila batuk terus menerus.
Penyebabnya :* Masuknya benda asing kedalam saluran pernafasan seperti debu, asap atau cairan makanan secara tidak sengaja.* Penyempitan saluran pernafasan misalnya asma.* Produksi dahak yang berlebihan disaluran tenggorokan karena infeksi misalnya : Flu, bronkithis dan penyakit paru-paru lainnya (TBC dan kanker paru-paru).
Pencegahannya :Kurangi makanan dan minuman yang menyebabkan batuk, seperti gorengan, pedas dan dingin. Jangan makan dan minum selama masih batuk.
sumber: http://pengobatanalami.com/artikel-kesehatan/batuk.html
2.Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernafasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.
Akut dan Kronis
Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.
Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.
Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.
Penyebab batuk
Ada beberapa macam penyebab batuk :
1. Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernafasan bagian atas yang merupakan gejala flu.
2. Infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA).
3. Alergi
4. Asma atau tuberculosis
5. Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
6. Tersedak akibat minum susu
7. Menghirup asap rokok dari orang sekitar
8. Batuk Psikogenik. Batuk ini banyak diakibatkan karena masalah emosi dan psikologis
3. BATUK REJAN
Penyakit Batuk rejan atau juga dikenali sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough adalah satu penyakit menular. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari WHO). Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen kasus ini terjadi di negara berkembang, penyakit ini biasanya diakibatkan oleh bacterium Bordetella namun tidak jarang diakibatkan oleh B. parapertussis

Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai nampak tanda penyakit 3 sampai 12 hari.
Gejala
Biasanya dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal) kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium paroxysmal). Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah, hal ini disebabkan rasa mual yg diderita, dan pada anak kecil dimana reflek fisiologis yg belum terbentuk secara sempurna maka akan menimbulkan muntah, hal ini tidak jarang membawa ke arah malnutrisi. Batuk ini dapat di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan berkurang sesudah 1 sampai 2 bulan. Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan infeksi bakterial yg mengikuti.
Penularan
Pertusis menular melalui droplet batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak mempunyai kekebalan tubuh, antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi terjadinya infeksi bakterial yg mengikuti dan mengurangi kemungkinan memberatnya penyakit ini (sampai pada stadium catarrhal) sesudah stadium catarrhal antibiotik tetap diberikan untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, antibiotik juga diberikan pada orang yg kontak dengan penderita, diharapkan dengan pemberian seperti ini akan mengurangi terjadinya penularan pada orang sehat tersebut.
Pengobatan
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik eritromycin.Prognosis
Sebagian besar penderita mengalami pemulihan total, meskipun berlangsung lambat. Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun meninggal. Kematian terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati anoksia) dan bronkopneumonia.
Pencegahan
Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. Diharapkan kemugkinan terkenanya pertusis akan makin rendah dengan diberikan nya imunisasi, dan gejala penyakit pun tidak akan seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.
atuk adalah suatu refleks fisiologi pada keadaan sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh pelbagai sebab. Refleks batuk lazimnya diakibatkan oleh rangsangan dari selaput lendir saluran pernafasan, yang terletak dibeberapa bagian dari tenggorokan (epiglotis, laring, trakea, dan bronki). Mukosa/selaput lendir ini memiliki reseptor yang peka untuk zat-zat perangsang (dahak, debu, peradangan), yang dapat mencetuskan batuk.Bagaimana batuk terjadi ? Batuk merupakan suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernafasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, dan unsur infeksi.Jadi refleks batuk sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan saluran nafas terhadap benda asing, gas yang mengiritasi, allergen seperti bakteri dan virus. Dengan demikian, batuk merupakan suatu mekanisme perlindungan.Batuk dimulai dengan tarikan nafas dalam, diikuti dengan penutupan glottis, relaksasi dinding perut dan kontraksi otot terhadap glottis yang tertutup kemudian menghasilkan tekanan intrabronkus (cabang tenggorok) dan tekanan intrathoraks (dinding dada) positif yang maksimal. Tekanan intrathoraks (dalam dinding dada) yang positif menyebabkan penyempitan trakea (pipa saluran nafas). Waktu glottis terbuka, kombinasi perbedaan tekanan yang besar antara saluran nafas dan tekanan atmosfir bersamaan dengan penyempitan trakea, menghasilkan aliran udara yang amat kuat untuk mengeluarkan sputum(dahak) atau benda asing (kuman, bakteri, virus, debu, dan lain-lain).Jenis Batuk Dan PenangananLama batuk dan gejala lain yang berhubungan karena batuk dapat kering atau non produktif biasa disebut "Batuk kering" atau batuk dengan sputum/dahak dikenal dengan "Batuk berdahak", ada juga Batuk yang pendek atau Batuk yang berulang/panjang. Batuk yang terus menerus dapat menyebabkan kenaikan tekanan intrapleura (tekanan didalam pembungkus paru) sehingga mengganggu aliran balik vena ke jantung, menyebabkan kenaikan tekanan intracranial (tekanan didalam otak), hipoksia serebri (otak kerkurangan oksigen) dan pingsan.Batuk yang diinduksi oleh perubahan postural (posisi tubuh) mungkin menyatakan abses paru-paru kronis, Tuberculosis dengan kavitas, bronkhiektasis, atau tumor bertangkai, sedang batuk yang berhubungan dengan makan menyatakan gangguan mekanisme menelan, atau kemungkinan fistula trakeoeosofagus. Batuk di pagi hari waktu bangun tidur sampai dahak dikeluarkan adalah tipikal untuk bronkhitis kronis. Sedangkan Batuk yang disertai rinitis (infeksi pada hidung) atau wheezing (nafas berbunyi) atau yang memiliki insidensi musiman, mungkin merupakan suatu respon alergi.Batuk pada malam hari dapat disebabkan oleh bendungan paru sebab gagal jantung kiri atau stenosis mitral dan biasanya batuknya dengan dahak yang banyak, berbusa dan kemerahan.Batuk yang lama dan berulang sering didapatkan pada bronchitis menahun dan batuk rejan/pertusis. Batuk yang disertai nyeri seperti di tusuk pada dada dan bertambah nyeri pada waktu bernafas menunjukkan kemungkinan terkenannya pleura (selaput pembungkus paru) seperti pleuro pneumonia.Dahak yang berbau busuk menimbulkan dugaan infeksi anaerob seperti abses paru. Dahak purulen yang banyak, yang dibatukkan pada perubahan posisi, khas pada bronkhiektasis dan abses paru. Dahak berwarna karat biasanya didapatkan pada pneumonia, sedang sputum berwarna hitam mungkin sebab asap rokok atau polusi udara.Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sebaiknya diperiksa lebih lanjut penyebabnya dengan membuat dengan membuat foto dada PA untuk menyingkirkan kemingkinan Tuberculosis Paru, Carsinoma bronkus dan penyakit paru lainnya yang serius. Konsultasikan ke dokter bila batuk tidak kunjung sembuh. Selama wawancara, dokter akan memperhatikan batuk spontan, karena bunyinya dapat mengungkapkan informasi yang berguna (misalnya, riak sekresi; batuk kering; iritatif; menggonggong yang berhubungan dengan trakeitis akut (infeksi pada saluran nafas); atau batuk yang bernada rendah, meniup "bovine" tanpa awal eksplosif, terdengar pada pasien dengan paralisis saraf laringeal rekuren). Jika pasien tidak batuk secara spontan, ia harus diminta untuk batuk setelah pemeriksaan thoraks.Dianjurkan untuk menunggu sampai setelah pemeriksaan toraks karena batuk yang prematur mungkin melepaskan bunyi sekresi sebelum terdeteksi. Adalah berguna mendengarkan paru-paru pasien dan pada mulutnya yang terbuka sebelum dan setelah batuk, karena poergerakan sekresi dapat mengubah pemeriksaan fisik secara dramatis, dilain pihak, postytussive crackles mungkin muncul, terutama pada lesi tuberculosis di lobus paru atas.Kenali GejalanyaBatuk kering yang menetap lebih dari satu bulan dengan sedikit atau tanpa perbaikan. Disertai demam, batuk darah, sesak nafas atau nyeri dada saat batuk.Pasien merupakan penderita asma, hipertensi, berusia lanjut, dibawah lima tahun, dengan masalah jantung atau lambung, perokok atau sedang menjalani pengobatan lain.Terdapat gejala, seperti sakit kepala, nyeri telinga, atau timbul ruam. Berat badan turun dan nyeri seluruh otot.Pemilihan ObatTerapi batuk terutama ditujukkan untuk penyebab dasarnya. Batuk produktif tidak boleh ditekan kecuali pada situasi khusus (misalnya, jika menyebabkan kelelahan pasien atau mengganggu tidur dan istirahat), terapi simptomatis sering diberikan dan mungkin tepat jika penyebabnya telah ditemukan dan batuk tidak produktif namun mengganggu pasien. Sebagian besar obat batuk dikelompokkan menjadi kategori antitusif dan ekspektoran.Sebagai pedomannya, jika batuk saja yang menjadi masalah, lebih baik menggunakan dosis penuh obat tunggal yang ditujukan untuk komponen spesifik refleks batuk.Berikut ini adalah prinsip dan saran spesifik :1.Untuk menekan batuk saja, dextromethrorphan lebih disukai tetapi codein juga dapat digunakan. Antitusif narkotika yang lebih kuat harus dicadangkan jika diperlukan efek alangesik dan sedatif2.Untuk meningkatkan sekresi bronkhial (pengeluaran dahak) dan mencairkan sekresi bronkhial yang kental, digunakan hidrasi yang adekuat 8 - 10 gelas air atau inhalasi uap); larutan kalium iodida jenuh atau sirup epeca per oral dapat dicoba jika hidrasi saja tidak berhasil.3.Untuk menghilangkan batuk yang berasal dari daerah faring digunakan sirup atau tablet isap demulsen, dikombinasikan dengan dextro metorphan jika perlu4.Untuk bronkhokontriksi yang mempersulit batuk dianjurkan bronkhodilator, mungkin dikombinasikan dengan ekspektoran. Untuk Batuk "Berdahak"Uap air (mendidih) yang dihirup guna memperbanyak sekret yang diproduksi di tenggorokan. Cara ini efektif dan murah terutama pada batuk "dalam" , yakni bila rangsangan batuk timbulnya dari bawah pangkal tenggorok. Seringkali minum banyak air juga bisa menghasilkan efek yang sama.Yang juga meringankan batuk adaklah menghirup auap menthol atau minyak atsiri, dengan catatan bahwa cara ini jangan diberikan pada anak-anak diobawah usia 2 tahun, alasannya adalah kemungkinan terjadinya kejang laring (Laringospasm; refleks kretschchmer) yang membahayakan jiwa anak. Suplemen: minyak aromatik (eukaliptus, thyme), asam askorbat, bioflavanoid, bawang putih, jus lemon, sari buah apel, madu, jus calamansi.Minumlah minimal 8-10 gelas air atau cairan lainnya per hari.Mandi air hangat akan membantu mengencerkan mukus dan membuatnya lebih mudah dibatukkan. Menjaga agar tububh tetap hangat. Hindari merokok, lingkungan berdebu, kering, atau dingin. Hindari alkohol atau kafein untuk mencegah kehilangan cairan. Cairan penting untuk menepiskan, mengencerkan mukus.Beristirahatlah dengan cukup.Paracetamol dapat diberikan bila demam dan nyeri yang disertai batuk. Akan tetapi beberapa obat batuk dan flu sudah mengandung paracetamol karenanya bacalah label obat dengan teliti untuk menghindari overdosis.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

thanks atas infonya, ditunggu artikel yang lainnya

http://acemaxsok.com/cara-mengobati-batuk-rejan-pada-anak/